Kamis, 28 Juni 2018
Lir - Ilir ( Tembang jawa + Sholawatan by Kiai Kanjeng)
Mungkin sudah tak asing lagi, Tembang Lir Ilir ini digubah oleh Sunan Kalijaga pada jaman kerajaan Jawa Islam, sebagai sarana dakwah/syiar agama Islam di pulau Jawa pada masa itu.
Banyak versi musik yang pernah dibuat/diaransemen untuk tembang ini. Dan beberapa tahun yang lalu, kelompok kesenian Kyai Kanjeng yang dipimpin oleh seniman & budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun), turut pula menyemarakkan blantika musik Indonesia dengan mengaransemen ulang tembang Lir Ilir ini dengan nuansa yang lebih religius dan sakral.
Video slideshow ini dibuat dan terinspirasikan dari kekaguman akan kedalaman makna tembang Lir Ilir; serta penjiwaan aransemen musiknya (yang kali ini digarap oleh Emha Ainun Najib bersama kelompok keseniannya) yang nyaris sempurna.
Tembang lir-ilir ciptaan Sunan Kalijaga ini mempunyai makna yang mendalam dan dapat menginspirasi hakikat kehidupan kita. Karena dalam tembang jawa ini mengandung unsur-unsur ajakan untuk kembali kepada Allah, senantiasa mengingat kepada Allah, dan menahan hawa nafsu agar kita tidak terjerumuskan ke lembah yang tidak di ridho’i Allah, selalu mohon ampun kepada Allah. Sunan Kalijaga juga meningatkan kepada kita bahwa perbuatan baik dan amalan menempati peran penting termasuk Sahadat, Sholat, Zakat, Haji, Puasa dalam Islam sebagai bekal yang menentukan keselamatan seseorang yang harus dibawa dan dipertanggungjawabkan saat mereka mengalami kematian kelak. Lagu Lir Ilir memberi kita pelajaran dan pesan, hendaknya manusia menyadari, bahwa hidup di dunia ini tidak akan lama dalam bahasa jawa diibaratkan “urip iku sekedar mampir ngombe” yang maknanya hidup itu sementara, seyogjanya kita semua harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sehingga kelak kita akan siap ketika tiba saatnya kita semua dipanggil menghadap kehadirot Allah SWT.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar